Kita adalah apa yang kita makan. Physically, mentally, and intelectually.
Apa yang membedakan seseorang pintar (secara intelektual) dan seseorang yang tidak pintar?
Isi otaknya.
Isi otaknya.
Bagaimana mereka mengisi otaknya?
Dengan memasukan informasi yang berguna ke-otaknya. Dengan memberi input yang berguna. Dengan membaca.
Dengan memasukan informasi yang berguna ke-otaknya. Dengan memberi input yang berguna. Dengan membaca.
Seorang professor menjadi professor karena dia mengetahui dan
menguasai pengetahuan yang dibutuhkan sebagai professor. Sang professor
memiliki dan menguasai pengetahuan yang dibutuhkan sebagai professor
karena dia telah membaca semua yang seorang professor perlu ketahui.
Kesimpulannya: membaca adalah mata rantai pertama menuju kecerdasan.
Pertanyaannya: apa yang terjadi jika rantai pertama tersebut diputuskan? Apa yang terjadi ketika seseorang berhenti membaca?
Memang ada banyak cara untuk mengisi pikiran anda dengan pengetahuan,
tapi tidak bisa dipungkiri bahwa membaca adalah salah satu metode yang
paling efisien dalam mendistribusikan informasi secara efisien.
Tidak perlu penelitan canggih untuk membuktikannya. Cari saja orang
yang anda anggap pintar dan perhatikan apa saja yang telah dia baca.
Apa saja yang telah dia baca.
Entah dari internet, buku, jurnal ilmiah, ataupun majalah.
Kualitas intelektual seseorang dapat diketahui dari informasi yang ia terima, salah satunya dengan MEMBACA seseorang dapat menguasai pegetahuan yang dibutuhkan dan membaca adalah metode yang paling efektif dalam mendistribusikan informasi secara efisien.
buku "sekarang kita belum TERKENAL..tapi suatu saat nanti pasti FENOMENAL" mewakili metode efektif dalam pendistribusian infomasi. Dalam buku ini kita di ajak lebih objektif dalam memfungsikan kinerja otak kita.
0 komentar:
Posting Komentar