12 prinsip bisnis falsafah bisnis klasik Cina.
Keduabelas prinsip bisnis ini berasal dari masa 2000 tahun lalu. Meskipun demikian, prinsip-prinsip bisnis ini tetap memiliki arti penting yang besar sehubungan dengan cara menjalankan bisnis yang sifatnya universal dan kompleks itu. Buku ini juga mendemontrasikan relevansi prinsip-prinsip tersebut pada bisnis berukuran apapun, mulai dari toko kelontong, korporasi internasional, hingga perusahaan-perusahaan dot.com.
Tao Zhu-gong sendiri, adalah seorang ahli strategi militer yang
mengundurkan diri dari kedudukan tinggi seorang perdana mentri untuk
menjadi seorang pebisnis. Dengan menerapkan apa yang telah dipelajarinya
ketika masih aktif dimiliter, ia membangun kekayaannya yang setara
dengan kekayaan Bill Gate dijaman modern. Dimasa hidupnya, Tao Zhu-gong
menyusun 12 prinsip ini, yang, sayangnya, bukan hanya tidak dikenal
didunia Barat, tetapi juga oleh ornag-orang Cina sendiri. Baik di Timur
atau di Barat, setiap pebisnis akan mendapatkan banyak masukan dari 12
prinsip bisnis Tao Zhu-gong.
Tahun 1978, Cina membuka diri terhadap dunia luar.
Sejak itu, perekonomian Cina mulai tumbuh secara signifikan dan
investasi asing semakin banyak masuk ke Cina. Setelah hampir 30 tahun,
kini Cina tampil sebagai raksasa ekonomi baru dalam tataran global.
Banyak buku yang menulis mengenai fenomena kemajuan ekonomi Cina yang
luar biasa saat ini, namun saya tertarik kepada sebuah buku dari Bapak
Wee Chow Hou yang berjudul: Prinsip-prinsip Tau Zho-gong, Pelajaran
bisnis modern dalam falsafah klasik. Dengan referensi buku tersebut,
saya ingin mencoba menuliskan beberapa poin penting dalam buku tersebut
yang berkenaan dengan dunia bisnis.
Jika kita melihat sepak terjang ekonomi Cina dewasa
ini, dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 10% pertahun, tentu banyak
membuat bangsa lain terkagum-kagum, bahkan beberapa Negara maju gerah
dengan kemajuan ekonomi Cina yang luar biasa ini. Oleh karena itu, tak
salah kiranya jika kita mencoba belajar dan memahami ekonomi Cina,
penting untuk juga mempelajari peradabannya, hal ini dikarenakan:
Pertama,
bahwa peradaban Cina telah berlangsung dan tidak terputus untuk kurun
waktu yang panjang, yaitu 2.500 tahun. Dan peradaban tersebut telah
mengatasi berbagai ujian ketahanan, baik perang, bencana alam, proses
distorsi budaya dan lain sebagainya, namun peradaban ini tetap bertahan
sampai saat ini. Di dunia ini, dalam sejarah kehidupan umat manusia,
telah banyak suku, peradaban, bangsa, ras dan budaya yang telah musnah.
Sejak dari zaman kaisar pertamanya, Qin Shi-huang, peradaban Cina
mengalami masa-masa cemerlang dan gelap, dan peradaban Cina telah
bertahan dalam ujian waktu. Dengan demikian, tentu banyak hal berharga
yang dapat diperoleh dengan mempelajari peradaban Cina ini.
Kemampuan untuk bertahan hidup juga berlaku didalam
dunia bisnis. Ukuran keberhasilan sebuah perusahaan tidak dapat hanya
diukur dari moment-moment penjualan yang tinggi, atau pengsa pasar atau
kuntungan semata. Sebaliknya, kesuskesan sebuah perusahaan dinilai dari
kemampuannya untuk bertahan dalam berbagai tantangan pasar, kompetisi,
aplikasi teknologi, tuntutan costomer dan lain sebagainya. Sebagai
contoh, tahun 1998, Citibank melakukan merger dengan Travelers.
Travelers adalah sebuah perusahaan asuaransi yang berdiri sejak tahun
1864 dan telah berusia lebih dari 130. Pada saat kedua perusaan tersebut
bergabung, nama Citigroup di pakai sebagai entities baru kedua
perusahaan tersebut, dan nama Travelers dihapuskan sama sekali. Padahal,
pada tahun sebelumnya Traveler barusan mengakuisisi Solomon (sebuah
bank investasi). Bukan hanya Travelers satau-satunya nama yang telah
terkubur dalam sejarah oleh karena merger atau akuisisi perusahaan.
Beberapa nama lain yang juga terkenal juga bernasib serupa, seperti:
Seagram, MCI dan Donalson. Seperti peradaban, hanya perusahaan yang
berjalan atas prinsip yang paling sehat dan paling kuat yang akan
menang. Dan perusahaan-perusahaan yang lemah suatau saat akan berakhir,
entah terserap melalui merger atau hancur melalui akuisisi.
Kedua,
supaya dapat memahami pola pikir para ahli strategi Cina, pemahaman
yang dalam bisa didapatkan dengan mempelajari karya-karya klasik dan
falsafah Cina. Karena sejarah Cina yang terentang begitu panjang, banyak
sekali falsafah yang masih terpelihara dengan baik, dimana falsafat
tersebut telah dipelajari dengan baik dan telah teruji dalam rentang
tahun yang panjang. Umumnya diketahui bahwa pemikiran, perencanaan dan
strategi manajemen bersumber dari kalangan militer. Cina, dengan
sejarahnya yang panjang, adalah salah satu negara yang paling banyak
mengalami perang sepanjang sejarahnya. Tak mengherankan pula bahwa
perjanjian militer paling tua yang tertulis sekitar tahun 400 – 320 SM
dibuat oleh Sun Zi yang menulis buku Sun Zi bing fa (seni perang). Buku
tersebut menjadi buku bacaan wajib di banyak akademi militer diseluruh
dunia, dan juga merupakan buku yang banyak mempengaruhi banyak praktek
bisnis. Pribahasa populer orang Cina:
Dunia bisnis tak ubahnya sebuah medan pertempuran (Shang chang rú chang)
Jadi, memang pada masa-masa awal, para pebisnis Cina
cenderung menggunakan perspektif militer dalam berbisnis. Dan tentu
saja, sikap demikian dapat menghasilkan kemunduran yang besar dan dapat
mempengaruhi sikap umum dalam urusan bisnis. Dan sebagai akibatnya,
sewaktu Cina pertama kali membuka diri terhadap investor Barat, mereka
cenderung memperlakukan para investor asing dengan penuh kegamangan,
sketisime dan kecurigaan. Baru beberapa tahun terakhirlah Cina
menghargai pentingnya investasi asing. Apalagi dengan masuknya Cina ke
World Trade Organization pada akhir tahun 2001, Cina telah mampu
memahami aturan-aturan persaingan internasional dengan lebih baik.
Bahkan saat ini, Cina telah berkembang menjadi salah satu raksasa
ekonomi dunia.
PENDAHULUAN
Dalam dunia bisnis, hanya sedikit orang yang tidak
mengenal nama Bill gates. Saat ini, Bill Gates, pendiri microsoft adalah
orang terkaya nomor 3 di dunia, dengan kakayaan sebesar US$ 58 milyar
menurut majalah Forbes. Sedangkan posisi nomor satu manusia terkaya didunia saat ini ditempati Warren Buffett
dengan kekayaan senilai US$ 62 milyar. Dari 500 orang terkaya didunia
menurut majalah forbes, hanya sebagian kecil berasal dari Asia, dan
jumlah kekayaan mereka masih jauh lebi kecil dari para miliuner barat.
Jelas orang Cina dan Asia masih harus menjalani perjalanan panjang untuk
menduduki peringkat lebih tinggi dalam kelompok multi-miliuner
tersebut.
Yang menarik, sejak terbukanya Cina terhadap dunia
barat sejak akhir tahun 1970, terjadi perubahan besar terhadap
masyarakat Cina. Mereka sangat ingin belajar bagaimana caranya berhasil
dalam usaha dan bisnis. Banyak pemuda Cina mulai belajar praktik bisnis
modern dari dunia Barat. Permintaan program MBA dan program bisnis
lainnya tidak pernah berkurang. Hampir semua universitas di Cina saat
ini, dengan agresif bersaing menawarkan berbagai macam pelatihan bisnis
yang kebanyakan mengikoti pola Barat. Tiba-tiba saja seluruh pemuda Cina
terinspirasi untuk menjadi pengusaha dan menjadi miliuner atau
setidaknya jutawan. Dengan adanya internet serta menjamurnya perusahaan
dot.com, keinginan untuk segera menjadi orang kaya telah mencapai titik
yang belum pernah ada. Saat ini, orang hanya perlu memasuki toko-toko
buku di Shanghai, Shenzen, Guangzhou, atau Beijing untuk menyadari
betapa gigihnya orang Cina mencari pengetahuan. Mereka tidak hanya haus
akan buku-buku komputer dan bisnis, tetapi juga terlihat aktif bertukar
pengetahuan di toko buku tersebut. Mereka sangat tekun belajar, terutama
dari Amerika. Dan hasilnya seperti yang kita ketahui sekarang,
perekonomian Cina mulai menyamai perekonomian Amerika.
Untuk mencari gaya berbisnis yang lebih baik, perlu
meneliti lebih jauh ke dalam sejarah Cina. Bagi komunitas bisnis Cina
diluar negeri ada dua karakter usahawan Cina masa lampau yang sangat di
hormati. Kedua orang ini adalah Guan Gong dan Fan Li.
Guan Gong dan Guan Yun-cang sangat dikenal oleh orang Cina yang ada
diluar negeri, sedangkan Fan Li dikenal oleh mereka yang benar-benar
mengenal sejarh Cina. Kebanyakan pengusaha Cina sangat mengenal nama Tao Zhu-gong. Sebenarnya, Tao Zhu-gong dan Fan Li adalah orang yang sama.
Namun, sejalan dengan waktu, orang Cina cenderung lebih akrab dengan
nama Tao Zhu-gong , sebab kebanyakan pengusaha Cina di Asia tenggara
pada tahun 1950-an sampai 1970-an selalu memajang prinsip Tao Zhu-gong
dikantor mereka. Bahkan orang dengan mudah dapat membaca 12 prinsip yang
umum dikenal dengan sebutan Prinsip Bisnis Tao Zhu-gong
dalam bentuk poster berbingkai yang digantung di dinding kedai minum
dan toko-toko makanan. Sayangnya, menjelang tahun 1990-an, poster-poster
itu mulai menghilang, penyebabnya ada berbagai alasan.
Pertama, dalam usaha mencari bentuk praktis bisnis
modern, prinsip bisnis Tao Zhu-gong lambat laun dianggap kuno,
ketinggalan zaman dan kolot, sebab prinsip-prinsip tersebut ditulis
sekitar abad 500 sebelum masehi. Kedua, penggunaan bahasa Cina yang
tergeser oleh bahasa lainnya, terutama bahasa Inggris. Misalnya di
Singapura, bahasa Inggris sangat cepat mengantikan bahasa Cina sebagai
bahasa pengantar pendidikan. Selain itu, disaat banyak pengusaha Cina
memajang poster-poster prinsip bisnis Tao Zhu-gong, hampir tidak ada
usaha dari kaum cendikiawan untuk membantu mencerna kekayaan maknanya,
implikasi dan bagaimana aplikasi prinsip-prinsip tersebut dalam bisnis.
Dengan tampilnya Cina sebagai kekuatan ekonomi baru,
sejak tahun 1980-an, dan semakin kuat sejak tahun 2000, minat terhadap
segala sesuatu yang berhubungan dengan sejarah Cina kembali muncul di
seluruh dunia, termasuk dinegara-negara Asia Tenggara. Lukisan Cina,
Kaligrafi, barang-barang antik, pahatan batu giok, dan lain-lain
terus-menerus diburu oleh para kolektor diseluruh dunia. Dengan semakin
makmurnya negara Cina, semakin banyak pula perusahaan multinasional yang
menginvestasikan modalnya besar-besaran di Cina. Saat ini Cina
merupakan penerima investasi terbesar diseluruh dunia. Karena itu, tidak
heran jika semkin banyak pengusaha non-Cina yang juga mulai berminat
untuk mencoba memahami cara berfikir dan strategi bisnis pengusaha Cina.
Misalnya, tahun-tahun terakhir ini, seminar seni berperang Sun Zi (Sun Zï bing fä) dan 36 strategi orang Cina (san shí liù jì)
sangat populer didunia Barat. Penulis sendiri, secara teratur memimpin
berbagai seminar tersebut diberbagai perusahaan eropa dan Amerika.
Prinsip bisnis Tao Zhu-gong merupakan pelajaran
filosofi bisnis yang perlu diperhatikan dan dipelajari. Tidak seperti
strategi Cina kuno, prinsip yang ditawarkan Tao Zhu-gong berhubungan
langsung dengan bisnis karena ia merupakan pengusaha sukses pada
zamannya. Bahkan Tao Zho-gong dikenal sebagai Taipan atau multi-milyuner
pertama di zaman Cina kuno.
Guan Gong
Guan Gong adalah pahlawan yang menjadi tokoh dalam kisah klasik Cina yang berjudul Kisah Tiga Kerajaan
(san guó yän yì). Ia merupakan saudara angkat pendekar perang Liu Bei
dan Zang Fei. Sebagai seorang lelaki pemberani, Guan Gong dikagumi
karena kesetiaannya dan rasa keadilannya. Dia orang yang tidak pernah
mengkhianati teman dan rekannya. Sebagai seorang yang sangat dapat
dipercaya, ia hanya mengabdi kepada satu majikan. Dia hidup sangat
rendah hati dan tidak pernah menyombongkan apa yang telah dicapainya
walaupun ia merupakan kesatria andal dan komandan militer yang hebat.
Guan Gong juga merupakan orang yang tidak pernah
melupakan kebaikan yang dilakukan orang untuknya. Dengan kata lain, dia
adalah orang yang tahu balas budi. Disamping itu dia berhati emas. Dia
bersimpati kepada orang yang memerlukan bantuan. Guan Gong adalah orang
yang sangat berfikiran logis dan analitis. Karena itu, tidak heran jika
ia sangat dihargai masyarakat Cina di Hongkong, Taiwan, Singapura, dan
Malaysia. Yang lebih hebat lagi, dia diidolakan dan dipuja baik oleh
mafia Cina maupun penegak hukum Cina!. Misalnya, di Hongkong dan Taiwan,
tak jarang ditemukan altar Guan Gong dipasang diperkantoran penegak
hukum maupun kelompok mafia. Jelas, baik penjahat maupun penegak hukum
sama-sama mengagumi kualitas Guan Gong.
Namun, Guan Gong bukanlah pengusaha. Ketenarannya di
mata pengusaha Cina lebih disebabkan karakter yang ia miliki. Dalam
banyak hal kepribadian Guan Gong merefleksikan hal-hal yang sangat di
kagumi oleh pengusaha Cina. Seperti dijelaskan sebelumnya, kesetiaannya (zhong chéng), bisa dipercaya (xìn yì), keadilan (yì qì), keberanian (yong meng) serta kebaikannya (rén cí) merupakan hal-hal yang penting dalam dunia wairausaha. Hal-hal tersebut diatas membuat Guan Gong dipuja oleh banyak pengusaha Cina.
Tao Zhu-Gong atau Fan Li
Tidak seperti Guan Gong, Fan Li bukan hanya ahli
strategi militer, tetapi belakangan juga menjadi pengusaha. Dia adalah
tangan kanan kaisar Yue, yaiu Gou Jian sekitar abad 500 SM. Karena tidak
mengikuti nasihat Fan Li, tahun 498 SM Gou Jian dan keluarganya
ditangkap dan dijadikan budak oleh Kaisar Wu, Fu Chai. Selama beberapa
tahun, Gou Jian bekerja di kandang kuda dan merawat kuda-kuda Fu Chai.
Karena kebaikan sikapnya, Gou Jian akhirnya diizinkan pulang. Kepulangan
Gou Jian menandai masa mulainya Fan Li membantu Gou Jian merencanakan
perebutan kembali wilayah kekuasannya yang hilang. Salah satu
strateginya adalah memanfaatkan gadis Cina (mei rén zì) yang
kecantikannya sangat terkenal untuk menaklukkan Fu Chai. Menyadari bahwa
Fu Chai memiliki kelemahan terhadap wanita cantik, Xi Shi, yang dikenal
sebagai salah satu dari 4 wanita tercantik Cina kuno, dikirim sebagai
selir kaisar. Selama diam di kerajaan Wu, Xi Shi bertindak sebagai
mata-mata Yue, yang membantu menyulut perpecahan antara Fu Chai dan
jendralnya yang sangat pintar dan sangat dipercayainya, Wu Zi x u.
Akhirnya, karena sangat terpukau dengan kecantikan Xi Shi maka Fu Chai
hanya mau mendengarkan nasihat Xi Shi. Wu Zi-xu tidak lagi berharga
dimata Fu Chai, dan bahkan ia akhirnya mati. Akhirnya Fu Chai kehilangan
kerajaannya, direbut kembali oleh Gou Jian.
Kisah diatas menunjukkan Fan Li, merupakan seorang
yang hebat dalam menilai karakter orang lain. Dia mengetahui kekuatan
militer dan kekuasaan Fu Chai dan kecerdasan dan kesetiaan Wu Zi-xu. Tak
mudah menghancurkan kerajaan Wu dalam waktu yang singkat. Tetapi ia
juga mengetahui kelemahan Fu Chai terhadap wanita cantik. Fan Li tak
hanya mampu memanfaatkan kemampuannya dalam menilai kelemahan Fu Chai
tetapi ia juga mampu melakukan rencananya dengan penuh kesabaran (Fan Li
memerlukan waktu bertahun-tahun untuk melatih Xi Shi sebelum ia dikirim
sebagai selir kaisar) sehingga rencananya bisa berjalan dengan mulus.
Penilaiannya yang sangat hebat terhadap karakter tidak berhenti sampai
pada menolong Gou Jian memperoleh kembali kerajaannya. Fan Li mampu
mengenali bahwa Gou Jian memang pemimpin hebat untuk diajak bekerja sama
dalam masa-masa sulit, tetapi bukan tuan yang baik dimasa jaya dan
damai. Fan Li mengundurkan diri dari tugasnya di pengadilan. Sebelum
pergi, ia bahkan memperingatkan sahabat dekatnya akan bahayanya mengabdi
kepada Gou Jian karena zaman sudah berubah. Sayangnya, teman baiknya
itu tidak mendengarkannya dan akhirnya dihukum mati oleh Gou Jian.
Fan Li mengembara ke berbagai darah di Cina, tetapi
akhirnya menetap dan menjadi seorang pengusaha. Belakangan ia mengganti
namanya menjadi Tao Zhu-gong.
Karena ia hebat dalam menilai karakter, dia tidak mengalami kesulitan
dalam berhubungan dengan orang lain dan memperoleh kepercayaan mereka.
Tidak heran ia menjadi sangat sukses. Dia dikenal umum sebagai
multi-milioner pertama di Cina. Jika kekayaannya dihitung berdasarkan
nilainya saat ini, saya yakin kekayaan Fan Li tidak akan kurang dari
kekayaan Bill Gates. Ke-12 Prinsip Bisnis yang kita
kenal sekarang biasanya dipandang berasal dari Fan Li. Ke-12 prinsip
bisnis ini ditulis dalam bahasa Cina klasik dan merupakan kristalisasi
dari filosofi Fan Li. Prinsip-prinsip bisnis tersebut patut dipalajari
karena, seperti yang akan dijabarkan diseluruh buku ini, prinsip-prinsip
bisnis tersebut sangat komprehensif. Prinsip bisnis yang disumbangkan
Fan Li jauh melebihi guanzi yang dipraktekkan Hu Xue-yan semasa Dinasti
Qing.
Selama bertahun-tahun, para sarjana berusaha
mengembangkan 12 prinsip bisnis tersebut dengan menambahkan 12 pantangan
bisnis dan 16 pelajaran bisnis. Hal ini menimbulkan kebingungan karena
kebanyakan orang menganggap seluruhnya dihasilkan oleh Tao Zhu-gong.
Pada saat yang sama, penambahan berupa ke-12 pantangan bisnis dan 16
pelajaran bisnis tersebut menyebabkan larutnya dampak filosofi bisnis
Tao Zhu-gong. Sesungguhnya, bagi orang yang benar-benar mengerti sastra
Cina, tidak sulit membedakannya. Ke-12 prinsip bisnis yang asli ditulis
dalam bahasa Cina klasik, sementara tulisan yang muncul belakangan,
khususnya 16 pelajaran bisnis ditulis dalam bahasa Cina modern.
Disamping itu, terdapat bukti-bukti yang menunjukkan bahwa ke 12
pantangan bisnis dan ke 16 pelajaran bisnis tersebut bukanlah karya yang
memiliki ciri khas tulisan yang umum dipakai sekitar abad 500 SM
(semasa hidup Fan Li). Misalnya, hurup Cina untuk pantangan bisnis ke-12
(wu chi huo), jelas bukan merupakan cara penulisan klasik. Kata “ch” adalah cara penulisan Kantonis, dan “Chi huò” merupakan ciri khas Kantonis yang mengekspresikan kepercayaan yang berlebihan terhadap produk yang ada.
Selain isu keaslian, penting juga dijelaskan bahwa
cara orang Cina menanamkan ilmu pengetahuan cenderung lebih filosofis
dan artistik. Biasanya mereka memilih pendekatan tak langsung.
Berdasarkan alasan ini, seorang guru biasanya tidak langsung memberitahu
muridnya bagaimana cara menyelesaikan permasalahan. Guru cenderung akan
memberikan beberapa konsep, ide dan pendapat yang filosofis agar murid
memikirkan penyelesaiannya. Bila murid sudah dapat menangkap makna dan
hal yang tersirat dibalik masing-masing filsafat tersebut, maka
kemungkinan menerapkan apa yang dipelajarinya menjadi tidak terbatas.
Bangsa Cina berpendapat bahwa sang guru berada didalam diri murid. Bagi
mereka bila murid siap belajar, maka guru akan muncul dengan sendirinya
(dang xué shen xiang xué xí de shi hòu, lao shi zì rán huì chu xín).
Jelasnya, sang guru ada ditengah-tengah kita jika kita siap belajar.
Sebaliknya, cara belajar orang Barat cenderung terpusat pada “bagaimana“. Pendekatan belajar yang digunakan bersifat analitik, logis, sistematik dan saintifik.
Tentu saja pendekatan seperti ini tidak salah. Bahkan melihat
keberhasilan bisnis dan ekonomi Barat saat ini, ada banyak hal yang
dapat kita pelajari dari institusi pendidikan dan korporasi mereka.
Pasti mereka melakukan berbagai hal dengan lebih baik dari orang Timur.
Namun yang penting disadari adalah ada lebih dari satu pendekatan dalam
belajar. Masing-masing sistem pendekatan memiliki kekuarangan dan
kelebihan. Yang menjadi tantangan adalah bagaiamana menyaring yang
terbaik dari masing-masing pendekatan tersebut, dan menggabungkannya
menjadi sesuatu yang dapat diterapkan dalam organisasi anda.
Disamping itu, penting diketahui bahwa walaupun
prinsip dan filosofi bisnis yang disampaikan Tao Zhu-gong sudah berusia
hampir 2.500 tahun, namun prinsip bisnis tersebut tidak kadaluarsa.
Seperti yang akan diilustrasikan dalam buku ini, sangat menakjubkan
bahwa aplikasi prinsip-prinsip bisnis ini mampu menembus waktu, ruang
bahkan ruang lingkup berbagai jenis bisnis dan industri. Meskipun kita
tinggal dalam abad teknologi tinggi serta jaringan kerja yang
berdasarkan ilmu pengetahuan, namun prinsip bisnis dan filsafat bisnis
Tao Zhu-gong mudah ditemui didalam berbagai ruang rapat korporasi.
12 PRINSIP BISNIS TAO ZHU-gong (Tao Zhu-gong shang xun shi er ze)
Seperti dijelaskan sebelumnya, ada 12 prinsip bisnis
Tao Zhu-gong. Masing-masing prinsip dimulai dengan tiga karakter Cina
klasik dan diperkuat oleh delapan karakter tambahan. Untuk memahami
masing-masing prinsip, saya menganjurkan pembaca, saya menganjurkan
pembaca untuk memusatkan perhatian ada ketiga karakter pertama, karena
karakter inilah yang membentuk inti masing-masing prinsip. Bahkan
menurut pendapat saya, kedelapan karakter tambahannya cenderung
membatasi cakupan dan interpretasi ketiga karakter inti yang
mendahuluinya. Sama halnya seperti 12 pantangan bisnis dan 16 pelajaran
bisnis, ada alasan yang tepat untuk mencurigai bahwa kedelapan karakter
tambahan tersebut ditambahi oleh sarjana-sarjana sesudahnya. Saya akan
mengilustrasikan hal ini melalui penjelasan ke-12 prinsip Tao Zhu-gong.
namun, agar tetap konsisten dengan literatur dan publikasi yang ada
tentang Tao Zhu-gong, saya akan mencantukan ke -12 prinsip bisnis
tersebut secara lengkap berikut ini:
Prinsip bisnis ke 1: Kemampuan mengenali orang: mengetahui karakter orang akan menjamin kestabilan keuangan anda. (neng shi ren: zhi ren shan e, zhang mu fu)
Prinsip bisnis ke 2:
Kemampuan menangani orang, memperlakukan orang dengan rasa hormat akan
membuat anda diterima dikalangan luas dan membuat bisnis berkembang. (neng jie na: li wen xiang dai, jiao guan zhe zhong)
Prinsip bisnis ke 3: Kemampuan berfokus pada bisnis: mengabaikan yang lama untuk mendapatkan yang baru merupakan kutukan dalam bisnis.
Prinsip bisnis ke 4: Kemampuan mengorganisasikan: bila produk ditampilkan dengan baik, ia akan menarik perhatian banyak orang. (neng zheng dun: huo wu zheng qi, duo ren xin mu)
Prinsip bisnis ke 5: Kemampuan bersikap tangkas dan fleksibel: keengganan dan keraguan akan menghasilkan kesia-siaan. (neng min jie: you yi bu jue, zhong gui wu cheng)
Prinsip bisnis ke 6: Kemampuan menagih pembayaran: rajin dan rewel akan memberikan keuntungan bagi perusahaan (neng tao zhang: qin jin bu dai, qu tao zi duo)
Prinsip bisnis ke 7:
Kemampuan memperkerjakan dan menempatkan sumber daya manusia: memilih
orang yang tepat untuk pembayaran yang tepat akan menjamin bahwa orang
tersebut dapat dipercaya dan diandalkan. (neng yong ren: yin cai qi shi, ren shi you lai)
Prinsip bisnis ke 8: Kemampuan berbicara: kepandaian berbicara bisa mendatangkan keberuntungan dan memberikan pencerahan kepada orang lain. (neng bian lun: zuo cai you dao, chan fa yu meng)
Prinsip bisnis ke 9: Kemampuan unggul dalam pembelian: dalam pembelian, menawar sampai setiap ons-nya tidak akan mengurangi modal anda. (neng ban huo: zhi huo bu ke, shi ben bian jing)
Prinsip bisnis ke 10:
Kemampuan mendiagnosa dan menyambar peluang serta melawan ancaman:
Praktik bisnis yang bijaksana membutuhkan kemampuan untuk menjual dan
menyimpan pada waktu yang tepat. (neng zhi ji: shou zhu zui zhi, ke cheng ming zhe)
Prinsip bisnis ke 11:
Kemampuan memulai dan menjadi contoh: persahabatan dan kepercayaan akan
muncul secara alami jika disiplin dan standar yang tinggi ditegakkan. (neng chang lu: gong xing yi lu: qin gan zhi sheng)
Prinsip bisnis ke 12: Kemampuan melihat jauh ke depan: kapan harus mencari lebih banyak, mengencangkan dan mengendurkan, tergantung pada situasi. (neng yuan shu: duo gua kuan jin, zhuo zhong er xing)
12 PANTANGAN BISNIS
Seperti dijelaskan sebelumnya, ke 12 pantangan bisnis
ditambahkan ke dlam 12 prinsip bisnis oleh para sarjana dan komentator,
lama setelah masa hidup Tao Zhu-gong. Tujuan penambahan ini adalah
untukmemperlihatkan kontras terhadap prinsip bisnis yang positif, serta
diharapkan menjadi peringatan kepada pengusaha. Beberapa analis
berpendapat, bahwa ke-12 pantangan bisnis ini mungkin ditambahkan pada
zaman dinasty Qing, dan ada juga yang berpendapat pada periode
sebelumnya lagi. Jadi secara umum, para ahli sependapat bahwa pantangan
bisnis tersebut bukan merupakan karya Tao Zhu-gong ataupun diambil dari
zaman yang sama sekitar 500 SM. Tanda lain yang menunjukkan bahwa
pantangan bisnis tersebut bukan merupakan karya Tao Zhu-gong adalah
tidak adanya pantangan yang berhubungan langsung dengan tiga prinsip
bisnis yang paling mencolok, yaitu prinsip pertama, kedua dan ketujuh
mengenai bagaimana mengenali, menangani dan menempatkan orang.
Perhatikan juga bahwa ke-12 pantangan bisnis tersebut
juga dimulai dengan tiga karakter setiap pantangannya. Dalam usahanya
untuk membuat pantangan bisnis tersebut lebih “otentik” dan
mirip dengan karya Tao Zhu-gong, beberapa publikasi yang kelewat
antusias bahkan menambahkan 8 karakter tambahan pada masing-masing
pantangan tersebut. Untuk kepentingan ilustrasi, saya membatasi ke-12
pantangan bisnis tersebut hanya untuk tiga karakter pertama saja. Karena
pantangan ini bukan berasal dari Tao Zhu-gong, saya tidak akan
membicarakannya secara rinci satu persatu. Tetapi, saya akan menunjukkan
bagaimana hubungannya dengan ke-12 prinsip bisnis Tao Zhu-gong. Berikut
ini, secara ringkas saya akan berikan komentar terhadap keduabelas
pantangan bisnis tersebut:
Pantangan bisnis pertama: Jangan lamur dan berpandangan sempit (wu bi lou)
Pantangan bisnis ini dapat dengan mudah dikontraskan dengan prinsip bisnis ke-12, yaitu kemampuan melihat jauh kedepan (neng yuan shu).
Agar menjadi orang yang berpandangan jauh kedepan, orang harus memiliki
cara pandang yang luas dan mampu menganalisa serta menghargai sesuatu
secara keseluruhan. Sebaliknya orang yang lamur dan berfikiran sempit
akan mencemaskan hal-hal yang kecil. Dia tidak mungkin memiliki cara
pandang seperti helikopter yang sangat diperlukan ornag untuk melihat
jauh dan membangun perspektif jangka panjang.
Pantangan bisnis kedua: Jangan terlalu mengagungkan kebesaran. (wu xu hua)
Pantangan ini dapat dihubungkan dengan prinsip bisnis
ketiga, yaitu kemampuan berfokus pada bisnis (neng a n ye). Orang yang
terlalu mengagungkan kebesaran cenderung mudah digoyahkan. Dia akan
cenderung didikte oleh kejadian dan perubahan-perubahan, bukan
mengendalikannya. Akibatnya, bisnisnya pasti kehilangan fokus, sehingga
tidak mungkin ia membangun kompetisi inti perusahaannya.
Pantangan bisnis ketiga: Jangan ragu-ragu. (wu you rou)
Pantangan bisnis ini dengan mudah dapat dikontraskan
dengan prinsip bisnis ke-5, yaitu kemampuan bersikap tangkas dan
fleksibel (neng min jie), dan prinsip ke-10 yaitu kemampuan mendiagnosa,
menyambar peluang dan melawan ancaman (neng zhi ji). Apabila ornag
rgau-ragu, dia tidak akan mungkin menangkap peluang walaupun sudah
didepan mata. Disamping itu, dia juga tidak akan memapu merespon ancaman
dengan cepat. Untuk mengambil keuntungan dari peluang yang ada dan
untuk menyikapi ancaman dengan efektif, orna harus tangkas dan
fleksibel.
Pantangan bisnis keempat: Jangan malas (wu lan duo)
Ini merupakan pantangan bisnis yang cakupannya cukup
luas, dapat dihubungkan dengan berbagai prinsip bisnis, misalnya, dengan
prinsip bisnis ke-4, kemampuan mengorganisasikan (neng zheng dun).
Organisasi yang efektif memerlukan kerja keras dan usaha. Kemalasan
tentu menjadi penghalang. Bermalasan juga berlawanan dengan prinsip
bisnis ke-5. Kemampuan bersikap tangkas dan fleksibel (neng min jie).
Orang yang malas juga tidak akan mau menghabiskan waktu dan usaha untuk
mendiagnosa peluang dan ancaman yang muncul di lingkungannya (neng zhi
ji) yang merupakan prinsip bisnis ke-10. Terakhir, kemalasan juga
dikontraskan dengan prinsip ke-11, kemampuan untuk memulai dan menjadi
contoh (neng chang lu). Tidak diragukan lagi, untuk menjadi seorang
pengusaha yang sukses, kerja keras dan jiwa kepemimpinan yang patut
dijadikan teladan merupakan kualitas yang penting. Tidak ada ruang untuk
diam berpangku-tangan.
Pantangan bisnis kelima: Jangan keras kepala (wu gu zhi)
Keras kepala menunjukkan ketidakluwesan, ketidakmauan
untuk berubah dan menyesuaikan diri. Karena itu, pantangan bisnis ini
dapat dikontraskan dengan prinsip bisnis ke-5 yaitu kemampuan bersikap
tangkas dan fleksibel (neng min jie), dan prinsip bisnis ke-10,
kemampuan mendiagnosa peluang dan ancaman (neng zhi ji). Orang yang
keras kepala tidak akan mungkin mengenali peluang dan ancaman yang akan
datang, apalagi untuk mengambil tindakan pencegahan. Dari perspektif
lain, orang yang keras kepala juga tidak mungkin menjadi pemimpin yang
baik. Karena itu, pantangan bisnis kelima ini, seperti pantangan bisnis
sebelumnya, juga dapat dihubungkan dengan prinsip bisnis ke-11,
kemampuan untuk memulai dan menjadi contoh (neng chang lu).
Pantangan bisnis keenam: Jangan terlalu argumentatif (wu qiang bian)
Pantangan bisnis ke enam ini dengan mudah dapat di
gunakan untuk mendukung prinsip bisnis ke-8, kemampuan berbicara (neng
bian lun). Seorang pengusaha memang perlu memiliki kepandaian berbicara
agar dapat memanangkan perdebatan, adu pendapat dan kesepakatan bisnis.
Tetapi jika ia terlalu argumentatif, hasilnya akan berbeda. Terutama,
apabila ia bersikukuh mempertahankan pendapat dan pandangan pribadinya,
tanpa didasari fakta dan bukti kongkrit. Hal seperti ini bisa membuat
teman-teman, pelanggan serta kontrak bisnisnya menjauh. Seorang yang
terlalu argumentatif mudah disalahmengerti sebagai orang yang kasar,
tidak sopan, dan tidak berperasaan. Ini semua merupakan faktor negatif
yang dapat mempengaruhi hubungan bisnis. Pada akhirnya, perlu dicamkan
bahwa seseorang tidak harus selalu memenangkan perdebatan. Sebaliknya,
orang harus belajar kapan harus menang dan kapan harus mundur dengan
keanggunan.
Pantangan bisnis ketujuh: Jangan mudah membuka diri (wu qing chu)
Ada berbagai cara untuk menafsirkan apa yang dimaksud
dengan mudah membuka diri. Dalam mengelola bisnis, orang tidak boleh
mengembangkannya dengan serampangan karena hal itu dapat menyebabkan
meningkatnya kerentanan, dan membuat perusahaan kehilangan fokus
terhadap inti bisnisnya. Dilihat dari perspektif diatas, pantangan
bisnis ini dapat dihubungkan dengan prinsip binsis ke-3, kemampuan
memusatkan usaha (neng an ye). Dari sudut pandang finansial, pada bagian
akutansi penagihan, tidak perlu memberikan posisi simpatik perusahaan
terhadap keterlambatan pembayaran, juga tidak perlu membeberkan
informasi keuangan perusahaan. Karena itu, pantangan bisnis ini juga
dapat dihubungkan dengan prinsip bisnis ke-6, kemampuan menagih
pembayaran (neng tao zhang).
Pantangan bisnis kedelapan: Jangan rakus akan pinjaman (wu tan she)
Dalam perspektif finansial, prinsip bisnis ini dapat
dihubungkan dengan prinsip bisnis ke-3, kemempuan untuk berfokus pada
usaha (neng an ye), dan berlawanan dengan prinsip bisnis ke-6, kemampuan
menagih pembayaran (neng tao zhang). Jika pengusaha tidak mengetahui
cara agar tetap terfokus, dia akan mudah dipengaruhi oleh bermacam hal
yang kelihatannya seperti peluang bisnis yang besar. Dalam semangat yang
berlebihan untuk berkembang, dia mungkin ingin mengambil pinjaman yang
tidak perlu sehingga terlalu membebani keuangan perusahaan, apalagi jika
kredit tersedia dengan mudah. Menggunakan kredit dalam bisnis tidaklah
salah, bahkan sudah merupakan cara yang biasa dalam transaksi bisnis.
Tantangan sebenarnya dalam menggunakan fasilitas kredit adalah kemampuan
untuk menanganinya. Disinilah pentingnya perancanaan dana cair. Karena
itu, pengusaha yang mampu menagih pembayaran biasanya menghargai
pentingnya perencanaan kas serta dampaknya terhadap operasional
perusahaan. Kemungkinan besar, dia akan cenderung lebih bijaksana dalam
menggunakan kredit.
Pantangan bisnis ke sembilan: Jangan terlibat dalam persaingan yang tidak perlu (wu zheng qu)
Apabila hurup Cina (wu zheng qu) digunakan untuk
menggambarkan sesorang, maka gambaran yang ditunjukkan adalah orang yang
mudah tergoda dan suka melibatkan diri dalam berbagai tindakan. Secara
umum melukiskan orang-orang yang suka menjadi pusat perhatian dan
mengagungkan kebesaran (pantangan bisnis ke-2). Jadi, pantangan bisnis
ini berlawanan dengan prinsip bisnis ke-3, kemampuan berfokus pada
usaha (neng an ye). Seorang pengusaha yang sangat terfokus tidak akan
mudah tergoda dan bergegas masuk ke dalam pertempuran dengan
kompetitornya.
Pantangan bisnis kesepuluh: Jangan melemahkan simpanan dan surplus (wu bo xu)
Prinsip ini sangat berhubungan dengan prinisip bisnis
ke-6, kemampuan menagih pembayaran (neng tao zhang). Jika perusahaan
mampu menagih dengan tegas, maka perusahaan akan mampu menyimpan lebih
banyak, dan mengakumulasikan surplus untuk mengembangkan bisnisnya.
Pantangan ini bisa juga dihubungkan dengan prinsip bisnis ke-12,
kemampuan melihat jauh ke depan (neng yuan shu). Bisnis harus terdorong
untuk tumbuh dan bertahan dalam waktu yang panjang. Pengusaha yang
berwawasan kedepan akan mengetahui pentingnya membangun surplus agar
dapat digunakan saat muncul berbagai peluang bisnis. Surplus juga
diperlukan untuk mengatasi masa-masa sulit yang bisa muncul kapan saja,
dari waktu ke waktu.
Pantangan bisnis kesebelas: Jangan abaikan perubahan kondisi dan trend bisnis (wu mei shi)
Pantangan ini jelas berhubungan dengan prinsip bisnis
ke-10, kemampuan untuk mendiagnosa peluang dan ancaman (neng zhi ji).
Apabila trend dan kondisi bisnis berubah, pengusaha yang bijak pasti
segera menganalisis implikasinya. Apa peluang yang muncul dan ancaman
yang harus dihadapi, sehingga dapat mengambil tindakan yang tepat. Jika
ia terlalu lamban, dia tidak hanya akan kehilangan peluang yang ada,
tetapi ia juga bisa ditimpa oleh ancamannya. kemampuan untuk mengetahui
trend dan kondisi bisnis, dalam jangka pendek maupun jangka panjang,
merupakan keunggulan pengusaha yang mempu melihat jauh ke depan, seperti
yang tergambar dalam prinsip bisnis ke-12 (neng yuan shu). Dia
mengetahui bahwa agar bisnisnya tumbuh pesat, perusahaan tidak hanya
harus beroperasi dalam lingkungan yang sangat dinamis dan berubah-ubah,
tetapi ia juga harus berinteraksi dengan kondisi tersebut.
Pantangan bisnis keduabelas: Jangan terlalu mengandalkan produk yang ada (wu chi huo)
Terlalu mengandalkan produk yang ada menunjukkan
bahwa anda berasumsi trend dan kondisi bisnis , termasuk selera dan
keinginan konsumen, tidak akan berubah. Sehingga pada saat perubahaan
tersebut terjadi, perusahaan akan menghadapi stok produk lama yang
melimpah, ancaman kadaluarsa dan ketinggalan zaman. Terlalu percaya akan
produk yang ada, juga dapat membuat perusahaan buta akan peluang
keuntungan yang bisa didapat dari produk-produk baru yang lebih baik.
Yang jelas, salah satu cara menghindari hal ini adalah dengan menerapkan
prinisp bisnis ke-9; kemampuan unggul dalam pembelian (neng ban huo).
16 PELAJARAN BISNIS
Tidak seperti 12 prinsip bisnis dan 12 pantangan
bisnis, ke-16 pelajaran bisnis ini ditulis dalam tulisan Cina modern.
Karena itu, mereka yang mengerti bahasa Cina pasti tidak akan sulit
memahami ke-16 pelajaran bisnis ini. Pelajaran bisnis ini juga lebih
mudah diterjemahkan kedalam bahasa inggirs. Perlu diperhatikan bahwa
dalam penulisannya ke-16 pelajaran bisnis ini, masing-masing dimulai
dengan lima karakter yang membentuk suatu frase yang membantu memberikan
nasihat kepada para pengusaha. Enam karakter berikutnya, menguraikan
secara terperinci inlikasi ataupun konsekuensi dari nasihat tersebut.
Karena itu, dalam hal gaya penulisan, ke-16 pelajaran bisnis tersebut
sangat perbeda dengan penulisan prinsip dan pantangan bisnis. Pelajaran
bisnis ini sudah pasti merupakan karya yang ditambahkan jauh sesudahnya
oleh para sarjana lain. Sama seperti keduabelas pantangan bisnis,
keenambelas pelajaran bisnis ini bertindak mendukung 12 prinsip bisnis
Tao Zhu-gong . pelajaran tersebut adalah sebagai berikut:
Pelajaran bisnis pertama:
Dalam mengelola bisnis, diperlukan kerajinan, kemalasan akan
menghancurkan segalanya. (sheng yi yao qin jin, lan duo ze bai shi fei)
Pelajaran bisnis ini dapat dihubungkan dengan prinsip
bisnis ke-5, kemampuan bersikap tangkas dan fleksibel (neng min jie),
prinsip ke-10, kemampuan mendiagnosa peluang dan ancaman (neng zhi ji),
dan prinsip ke-11, kemampuan menilai dan menjadi contoh (neng chang lu)
Pelajaran bisnis kedua : Orang harus di hadapi dengan rasa hormat; temperamen pemarah dan sikap yang buruk akan benar-benar menghilangkan penjualan.
Bisa dikatakan bahwa ke-12 pantangan bisnis tidak
berisi ungkapan yang ada hubungnanya dengan prinsip bisnis ke-7
mengenai: mengenali, menangani dan menempatkan orang. Sebaliknya,
pelajaran bisnis ke-2 ini langsung berhubungan dengan prinsip bisnis
ke-2, kemampuan menangani orang (neng jie na).
Pelajaran bisnis ketiga:
Harga produk harus ditampilkan dengan jelas, harga yang samar akan
menyebabkan perdebatan dan perselisihan (yi jia yao ding ming, han hu ze
zheng zhi duo)
Pelajaran bisnis ini berhubungan dengan prinsip bisnis ke-4, kemampuan untuk mengorganisasikan (neng zheng dun)
Pelajaran bisnis keempat:
Rekening harus di cek dengan teliti dan dimonitor, kecerobohan dan
kesilapan akan membuat modal tak bergerak (zhang mu yao ji cha, dai ze
zi ben zhi)
Pelajaran bisnis ini berhubungan dengan prinsip bisnis ke-6, kemampuan menagih pembayaran (neng tao zhang).
Pelajaran bisnis kelima:
Produk harus ditata dan dipajang dengan baik, ketidakrapian akan
menimbulkan kesan kadaluarsa dan rongsokan (huo wu yao zheng li, san man
ze bi fei can)
Seperti pelajaran bisnis ke-3, pelajaran bisnis in
juga berhubungan dengan prinsip bisnis ke-4, kemampuan mengorganisasikan
(neng zheng dun)
Pelajaran bisnis keenam:
Untuk mengabulkan kredit dan mengeluarkan dana diperlukan kebijaksanaan
dan perhatian, kecerobohan hanya akan mengakibatkan kerugian dan
kelemahan (chu na yao jin shen, da yi ze cuo lou duo)
Pelajaran bisnis ini langsung berhubungan dengan
prinsip bisnis ke-6, kemampuan menagih pembayaran (neng tao zhang). Cara
perusahaan mengabulkan kredit yang diminta kliennya, akan mempengaruhi
mudah tidaknya proses dalam penagihan. Pelajaran bisnis ke-6 juga dapat
dihubungkan, jika perusahaan memiliki mekanisme yang efektif dalam
menyaring pelanggannya (yaitu, mengenal mereka secara mendalam), potensi
gagal bayar akan semakin kecil.
Pelajaran bisnis ketujuh:
Pembayaran harus dilakukan pada waktu yang sudah disepakati, penundaan
akan menyebabkan hilangnya kredibilitas (qi yin yao yue ding, yan chi ze
shi xin yong shi)
Pelajaran bisnis ini merupakan kebalikan dari Prinsip
bisnis ke-6, kemampuan menagih pembayaran (neng tao zhang). Disatu sisi
perusahaan harus berani meminta debitor untuk membayar, namun disisi
lain perushaan juga harus memiliki sikap bertanggung jawab terhadap
krediturnya. Pelajaran bisnis ke-7 ini dapat juga dihubungkan dengan
prinsip bisnis ke-12, kemampuan melihat jauh kedepan (neng yuan shu).
Kredibilitas akan sangat diperlukan jika perusahaan memasuki masa-masa
keuangan yang sulit. Namun, kredibilitas perlu dibina secara konsisten
dalam waktu yang cukup lama dengan cara mendapatkan kepercayaan para
kreditur. Seorang pengusaha yang berfikiran jauh kedepan, pasti bisa
memahami pentingnya hal ini.
Pelajaran bisnis kedelapan:
Kejadian yang tidak diharapkan harus dihadapi dengan tanggung jawab;
mengabaikannya hanya akan mendatangkan lebih banyak kerugian (lin shi
yao ze ren, fang qi ze shou hai da)
Pelajaran bisnis ini berhubungan dengan prinsip
bisnis ke-3, kemampuan memusatkan usaha (neng a n ye). Dengan kata lain,
bila seseorang telah mendirikan suatu usaha, dia harus tetap
menekuninya, dan tidak mudah menyerah. Pelajaran bisnis ini dapat juga
dihubungkan dengan dua prinsip bisnis lainnya, yaitu, prinsip bisnis
ke-5, kemampuan bersikap tangkas dan fleksibel (neng min jie), dan
prinsip bisis ke-10, kemampuan mendiagnosa peluang dan ancaman (neng zhi
ji).
Pelajaran bisnis kesembilan: Sumber daya harus digunakan secara cermat; pemborosan akan mengikis kekayaan. (yong du yao jie jian, she chi ze yong tu jie)
Pelajaran bisnis ini ada hubungannya dengan Prinsip
Bisnis ke-11, kemampuan untuk memulai dan menjadi contoh (neng chang
lu). Seorang pemimpin harus bisa menjadi contoh moral melalui gaya
hidupnya dan bagaimana ia mengelola sumber daya perusahaan. Jika dia
bersifat serampangan, maka harta perusahaan akan dikelola bagaikan usaha
untung-untungan. Pelajaran bisnis ini, dapat juga dihubungkan dengan
prinsip bisnis ke-3, kemampuan memusatkan usaha (neng an ye), dan
prinsip ke-12, kemampuan melihat jauh kedepan (neng yuan shu). Jika
bisnis perusahaan difokuskan dengan baik, kecil sekali kemungkinan
penggunaan dana untuk hal yang tidak perlu dan tidak membantu
meningkatkan kompetensi dan daya saing. Demikian juga bila pemimpin
perusahaan mampu melihat jauh kedepan, mereka akan mengetahui bagaimana
menggunakan sumber daya dengan lebih hemat dan menumbuhkembangkan
bisnis.
Pelajaran bisnis kesepuluh:
Penjualan harus dilakukan setiap saat; penundaan akan menyebabkan
hilangnya peluang (mai mai yao sui shi, ai yan ze ji hui shi)
Pelajaran bisnis ini dapat dihubungkan dengan prinsip
bisnis ke-10, kemampuan mendiagnosa peluang dan ancaman (neng zhi ji),
dan prinsip bisnis ke-5, kemampuan bersikap tangkas dan fleksibel (neng
min jie). Tidak bisa disnagkal bahwa bisnis adalah usaha memanfaatkan
peluang dan menghindari ancaman sehingga bisa menghasilkan uang, dan
uang. Untuk mencapainya, pengusaha haruslah tangkas dan fleksibel
sehingga dapat memberikan respons dengan cepat dan efektif.
Pelajaran bisnis kesebelas:
Debitur harus benar-benar dicermati, memberi pinjaman tanpa seleksi
akan mengakibatkan pengikisan modal (she qian yao shi ren, lan chu ze
xue ben kui)
Pelajaran bisnis ini dapat dihubungkan dengan prinsip
bisnis pertama, kemampuan mengenali orang (neng shi ren). Pada dasarnya
dalam menjalankan bisnisnya pengusaha Cina sangat bergantung pada
guangxi (hubungan/ relasi), sebab itu mengenal baik pelanggannya sebelum
mengabulkan pemberian kredit menjadi sangat penting; jika tidak mereka
akan terbebani oleh utang yang tidak tertagih. Tak hanya itu, kekuatan
finansial perusahaan juga akan sangat terpengaruh.
Pelajaran bisnis keduabelas:
Yang baik dan buruk harus dapat dibedakan dengan jelas, kelalaian akan
menyebabkan kekacauan dan kebingungan. (you lie yao fen qing, gou qie ze
bi hu tu)
Pelajaran bisnis ini dapat dihubungkan dengan prinsip
bisnis ke-8, kemampuan berbicara (neng bian lun). Untuk dapat berbicara
dengan baik, orang harus memiliki pikiran jernih yang mampu memisahkan
“kambing” dari “domba” dan mempu memberikan argumen dengan cara yang
paling mudah dimengerti. Pelajaran bisnis keduabelas dapat juga
diaplikasikan pada prinsip bisnis ke-9, kemampuan unggul dalam pembelian
(neng ban huo). Pada saat membeli, orang harus mengetahui barang mana
yang nantinya akan laku. Jika tidak, perusahaan bisa menumpuk terlalu
banyak barang dan produk tak terjual yang akhirnya menjadi kadaluarsa.
Pelajaran bisnis ketigabelas:
Karyawan harus jujur dan tulus, karyawan yang licik dan tidak jujur
akan menyusahkan pimpinan. (yong ren yao fang zheng, gui jue ze shou qi
lei)
Pelajaran bisnis ini hampir sama dengan prinsip
bisnis ke-7, kemampuan menempatkan orang (neng yong ren); dapat pula
dihubungkan dengan prinsip bisnis pertama, kemampuan mengenali orang
(neng shi ren). Pemimpin yang tahu bagaimana memilih karyawan yang tepat
tidak akan terlalu ditimbuni berbagai masalah yang berhubungan dengan
manajemen sumber daya manusia.
Pelajaran bisnis keempatbelas:
Barang-barang harus diteliti dengan baik; membeli dengan serampangan
dan tidak berhati-hati akan menyebabkan harga menjadi turun. (huo wu yao
mian yan, lan shou ze shou jia di)
Pelajaran bisnis ini jelas memiliki hubungnan dengan prinsip bisnis ke-9, kemampuan unggul dalam pembelian.
Pelajaran bisnis kelimabelas:
Masalah keuangan harus diatur dengan bijaksana, kecerobohan akan
menyebabkan masalah dan kesusahan ( qian cai yao qing chu, hu tu ze bi
dou sheng )
Pelajaran bisnis ini berhubungan dengan prinsip bisis
ke-6, kemampuan menagih pembayaran (neng tao zhang). Kemampuan mengutip
pembayaran baru merupakan salah satu bagian dari manajemen keuangan
yang seimbang, sedangkan bagian lainnya adalah belajar mengendalikan
dana secara bijaksana.
Pelajaran bisnis keenambelas:
Pemimpin harus mantap dan tenang; kesembronoan dan ketergesa-gesaan
akan menyebabkan kesilapan dan kesalahan (zhu xin yao zen ding, wang zuo
ze wu shi duo).
Pelajaran bisnis ini berhubungan dengan prinsip bisnis ke-11, kemampuan untuk memulai dan menjadi teladan (neng chang lu)
*sumber http://filsafatmu.co.cc/
0 komentar:
Posting Komentar